Senin, 12 Juli 2010

Ibarat Menarik Tentang Dunia

Laksana seorang bapak yang menggendong sebuah karung besar. Karung besar itu didalamnya berisi uang beraneka macam, mulai dari lembaran 100.000 hingga uang recehan logam 25. Apalah arti uang 25 dibandingkan dengan uang 100.000. Benarkan? Kita lanjut

Sekarang sang Bapak melakukan perjalanan jauh (bersafar)....

Dalam perjalanan tanpa sepengetahuan sang bapak ternyata karung besar yang dibawanya terdapat lubang kecil. Sepanjang perjalanan uang recehan logam yang berasal dari karung besar tersebut berjatuhan satu-persatu. Disepanjang perjalanan orang-orang yang melihatnya berebutan mengambil uang-uang recehan yang berjatuhan tersebut. Kira-kira apa yang akan dilakukan sang bapak mengetahui uang recehan logam yang dimilikinya berjatuhan dan diperebutkan orang-orang sementara didalam karung masih banyak uang yang jauh lebih besar?

Iyah, benar! Sang bapak tanpa menghiraukan kehilangan uang-uang recehan tersebut melanjutkan perjalanan kembali.


Lalu apa yang terjadi jika anak sang bapak ikut-ikutan berebut uang recehan tersebut?


Tentulah sang bapak akan memanggil anaknya ikut dengannya. Karena sang bapak lebih tahu bahwa anaknya bisa memperoleh uang yang jauh lebih baik dari yang diperebutkan orang-orang. 1000 uang recehan 25 takkan sanggup mengalahkan 1 lembar 100.000. Sementara yang dimiliki sang bapak satu karung! Bukankah begitu?


Begitulah halnya hidup di dunia ini, dimana orang-orang kafir berebut kesenangan dan kemewahan duniawi semata-mata. Allah memanggil-manggil orang-orang mukmin agar mengikuti jalanNya yang diridhoi. Itu disebabkan diantara orang-orang beriman ada juga yang ikut rebutan kesenangan dunia bersama orang-orang kafir. Mungkin karena belum pernah mengkaji petunjuk Al Qur'an atau karena belum yakin dengan janji Allah bahwa kampung akhiratlah yang terbaik. Dunia hanya tempat mengumpulkan bekal untuk perjalanan selanjutnya. Adapun harta yang kita dapatkan sekedar pelengkap memperbanyak bekal, bukan untuk bersenang-senang. Cukuplah kesederhanaan yang dirasakan, sementara kemewahan yang jauh lebih baik telah disediakan Allah cuma belum waktunya untuk diperlihatkan.


Allah menyuruh kita beriman (langkah awal untuk ikatan dengan Allah), mendirikan shalat (sebagai bentuk aktifitas fisik dari wujud pembuktian iman), lalu berinfak (pengorbanan yang lebih berat karena berhubungan dengan materi) hanyalah sebagai bentuk pembuktian kita atau sekedar Allah menguji sejauh mana iman yang kita ikrarkan (QS. Al Baqarah: 3).


Itulah, betapa bernilai danindahnya kehidupan dunia ini karena keterbatasan pengetahuan kita.

Tapi betapa murahnya dunia ini seharga recehan 25 ketika kita mulai paham bahwa Allah memiliki kehidupan yg Maha Indah yang hanya diperuntukkan kepada orang-orang beriman. Hanya belum waktunya saja....


Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang


Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam


Maha Pemurah lagi Maha Penyayang


Yang menguasai di hari Pembalasan


Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan


Tunjukilah Kami jalan yang lurus,


(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat


Aamiin... T.T

0 komentar: